Al Maun: Surat ini menjelaskan tentang pentingnya berbuat kebaikan. 2. Ara’atal alladzi: Allah mengawali surat ini dengan kalimat tersebut. 3. Ad-Din: Surat ini menjelaskan tentang pendusta agama. 4. Al Yatim: Dalam surat ini, Allah mengancam orang-orang yang mengasari anak yatim. Surat Al Maun memiliki perisitiwa yang menjadi sebab turunnya
Ciri Ciri Wanita Ahli Surga Yang Di Ridhoi Oleh Allah – Pada pembahasan kali ini Pengetahuan Islam akan menjelaskan tentang Ciri-Ciri seorang wanita yang di ridhoi oleh Allah. Yang mana karena prilakunya yang taat terhadap suami dan kedua orang tuanya. Untuk lebih detailnya mari simak artikel di bawah ini. Keterangan ini kami ambil dari kita “Syarah Uqudullujain”. Sesungguhnya Surga dan Neraka hak adanya, kita sebagai mahluk Allah yang paling sempurna wajib meyakini Surga dan Neraka. Akan tetapi kita tidak tau siapa yang akan menjadi ahli surga dan siapa yang menjadi ahli Neraka, untuk itu kami tuturkan ciri ciri perempuan ahli surga yang di sabda kan oleh rosulullulloh yang di kutip dalam kitab “Uqudul lujain”. Wanita Itu Aurat Sedari kecil, tentunya para kaum hawa sudah pernah mendapatkan pelajaran ini. Bahwa aurat seorang perempuan adalah dari ujung rambut sampai ujung kaki, selain wajah dan telapak tangan. Dalam kitab uqudullijain di sebutkan. قَالَ النَبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ أَيْ يَسْتَقْبِحُ ظُهُوْرُهَا لِلرِّجَالِ فَإِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا أيْ خَدْرِهَا اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ أيْ رَفَعَ بَصَرَهُ إِلَيْهَا، فَيُوْقِعُ فِيْ الْفِتْنَةِ، أَوِ الْمُرَادُ شَيْطَانُ الْإِنْسِ، سُمِّيَ بِهِ عَلَى التَّشْبِيْهِ وَأَقْرَبُ مَا تَكُوْنُ الْمَرْأَةُ مِنَ اللهِ إِذَا كَانَتْ فِيْ بَيْتِهَا. وَفِيْ رِوَايَةٍ الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ أَيْ غَيْرُ وَثِيْقَةٍ بِهَا فَسَادٌ كَبِيْرٌ فَاحْبِسُوْهُنَّ فِيْ الْبُيُوْتِ، فَإِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا خَرَجَتْ الطَرِيْقَ أيْ خَرَجَتْ مِنْ خَدْرِهَا وَأَرَادَتْ أَنْ تَسْلَكَ الطَّرِيْقَ قَالَ لَهَا أَهْلُهَا أَيْنَ تُرِيْدِيْنَ ؟، قَالَتْ أَعُوْدُ مَرِيْضًا وَأَشِيْعُ جَنَازَةً، فَلاَ يَزَالُ بِهَا الشَيْطَانُ حَتَّى تُخْرِجَ ذِرَاعَهَا، وَمَا الْتَمَسَتْ أَيْ طَلَبَتْ الْمَرْأَةُ وَجْهَ اللهِ أيْ رِضَاهُ بِمِثْلِ أَنْ تَقْعُدَ فِيْ بَيْتِهَا وَتَعْبُدَ رَبَّهَا وَتُطِيْعَ بَعْلَهَا أيْ زَوْجَهَا Nabi SAW bersabda Wanita adalah aurat, yakni tidak baik kehadirannya perempuan kepada kaum lelaki, jadi ketika ia keluar dari rumahnya yaitu dari penutupnya maka mengelu-elukan syetan padanya. maksudnya syetan itu memandang tajam kan matanya kepada perempuan tersebut lalu kemudian ia membuatnya ke dalam fitnah, atau yang dimaksudkannya adalah syetan manusia, dinamakan dengan nama ini, karena menyerupai nya. Dan sedekat-dekatnya jarak antara seorang istri dan Allah ialah berada dalam rumahnya. Dan dalam satu riwayat Perempuan itu aurat yakni tidak bisa dipercaya dengan adanya perempuan apa kerusakan yang besar maka tahanlah mereka untuk tidak keluar rumah, maka sesungguhnya seorang istri jika ia keluar rumah, yakni ia keluar dari penutupnya dan hendak meniti jalan dan keluarganya bertanya padanya “Kemana engkau hendak pergi ?” ia menjawab Aku akan menengok yang sedang sakit, atau Aku akan melayat jenazah. Maka tak henti-hentinya syetan merayu sehingga terbuka diro’ nya. Bagi seorang istri tidak ada yang ia lakukan untuk mencari ridho Allah kecuali ia mendiami rumahnya dan beribadah kepada tuhannya dan menta’ati suaminya. Istri Ibarat Pabrik Bagi Keluarga Dan Tiang Agama Memiliki istri yang sholehah adalah dambaan semua kaum adam, bagaimana tidak, walaupun yang laki tidak karuan moralnya. Namun dalam lubuk hatinya yang paling dalam, pasti ia menginginkan keluarga yang harmonis dan bahagia yang bisa merubah dirinya menjadi lebih baik. وَكَانَ حَاتِمُ الْأَصَمِ يَقُوْلُ “الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ عِمَادُ الدِّيْنِ وَعِمَارَةُ الْبَيْتِ وَعَوْنٌ عَلَى الطَّاعَةِ، وَالْمَرْأَةُ الْمُخَالَفَةُ تَذِيْبُ قَلْبَ صَاحِبِهَا وَهِيَ ضَاحِكَةٌ”. وَكَانَ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَمْرٍ يَقُوْلُ “عَلَامَةُ كَوْنِ الْمَرْأَةِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ أَنْ تَضْحَكَ لِزَوْجِهَا إِذَا أَقْبَلَ، وَتَخُوْنُهُ إِذَا أَدْبَرَ”. وَكَانَ حَاتِمُ الْأَصَمِ يَقُوْلُ “مِنْ عَلَامَةِ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ أَنْ يَكُوْنَ حُبُّهَا مُخَافَةَ اللهِ، وَغِنَاهَا الْقَنَاعَةُ بِقِسْمَةِ اللهِ وحُلِيُّهَا السَّخَاوَةُ بِمَا تَمْلِكُ، وَعِبَادَتُهَا حُسْنُ خِدْمَةِ الزَّوْجِ، وَهِمَّتُهَا الْإِسْتِعْدَادُ لِلْمَوْتِ Hatim Al-Ashom Berkata Istri sholihah adalah tiang agama dan pemakmur rumah tangganya dengan menta’ati suaminya Abdullah bin Umar Berkata Adapun Tanda-tanda istri yang menjadi ahli neraka adalah istri yang tersenyum di hadapan suaminya, akan tetapi berkhianat ketika di belakang suami. Hatim Al-Ashom pun berkata Sebagian dari tanda istri sholihah adalah cinta akan takut kepada Allah. Menerima bersyukur atas pemberian Allah. Di hiasi dengan murah hati dengan apa yang ia miliki. Dan ibadahnya adalah melayani suami dengan sebaik-baiknya. Adapun Tujuan dari semua itu adalah bukan tak lain ia jadikan bekal kematian. Itulah sedikit ciri-ciri dari wanita penghuni surga dan neraka yang bisa kita jauhi dan kita jalankan. Termasuk Dosa Besar Seorang Perempuan Bagi seorang wanita, tentunya kalian tak mau mengerjakan perbuatan ini, namun terkadang kita lupa akan hak-hak yang telah di tentukan. Di sebutkan dalam kitab iqudullijain di terangkan sebagai berikut وَمِنَ الْكَبَائِرِ، أيْ كَبَائِرُ الذُّنُوْبِ خُرُوْجُ الْمَرْأَةِ المْمُزَوّجَةِ مِنْ بَيْتِهَا أيْ مَحَلِ إِقَامَتِهَا بِغَيْرِ إِذْنِهِ، وَلَوْ لِمَوْتِ أَحَدِ أَبَوَيْهَا أيْ لَأَجْلِ جَنَازَتِهِ Termasuk dari sebagian dosa besar adalah keluarnya seorang wanita yang sudah mempunyai suami dari rumah tanpa izin suaminya, sekalipun salah satu orang tuanya meninggal untuk menjenguknya. Sungguh dahsyat dan besar sekali faidah bagi istri yang taat kepada suaminya. Ada salah satu riwayat yang menjelaskan tentang di ampuni dosa-dosa kedua orang tuanya karena ketaatannya pada suami. Dalam kitab Ihya’ ulumiddin karangan Imam Al Gozali sebagai berikut وَفِيْ الإِحْيَاءِ لِلْغَزَالِي رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى خَرَجَ رَجُلٌ فِيْ سَفَرِهِ وَعَهِدَ بِكَسْرِ الْهَاءِ أَيْ أَوْصَى إِلَى امْرَأَتِهِ أَنْ لاَ تَنْزِلَ مِنَ الْعُلُوِ إِلَى السُّفُلِ، وَكَانَ أَبُوْهَا فِيْ الأَسْفَلِ فَمَرِضَ أيْ الْأَبُ فَأَرْسَلَتْ الْمَرْأَةُ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْتَأْذِنُ فِيْ النُزُوْلِ إِلَى أَبِيْهَا أي لِعِيَادَتِهِ فَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “أَطِيْعِيْ زَوْجَكِ” أيْ وَلَا تَنْزِلِيْ فَمَاتَ أيْ الْأَبُ فَاسْتَأْذَنَتْ أيْ رَسُوْلَ الله صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النُّزُوْلِ لِأَجْلِ شُهُوْدِ جَنَازَتِهِ فَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “أَطِيْعِيْ زَوْجَكِ” فِيْ عَدَمِ النُّزُوْلِ فَدُفِنَ أَبُوْهَا، فَأَرْسَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهَا أيْ الْمَرْأَةُ يُخْبِرُهَا “أَنَّ اللهَ تَعَالَى قَدْ غَفَرَ لأَبِيْهَا بِطَاعَتِهَا لِزَوْجِهَا Imam Al-Ghozali menuturkan dalam kitabnya seorang suami yang hendak melakukan perjalanan jauh ia pun berwasiat pada istrinya supaya tidak turun dari lantai atas ke lantai bawah. Yang mana lantai bawah adalah Ciri Ciri Wanita Ahli Surga Yang Di Ridhoi Oleh Allah sebagai seorang anak tentunya ingin menjenguk ayahnya namun ia ingat akan wasiat suaminya, ia pun bingung, dan akhirnya ia mengirim utusan kepada rosulullah untuk mohon di izinkan keluar guna menjenguk orang tuanya yang sedang sakit. Rosulukllah pun bersabda. “Ta’atlah kepada suamimu”. Dan pada akhirnya wafatlah orang tuanya, sebagai seorang wanita tentunya ia ini ingin menyaksikan jenazah orang tuanya untuk yang terakhir kalinya, kemudian ia mengutus utusan kepada rosulullah untuk meminta izin untuk melihat jenazah orangtuanya yang terakhir kaliny, Nabi pun bersabda “Ta’atlah kepada suamimu”. Maka dikuburkan lah lama kemudian Rosulullah saw mengirim utusan kepada wanita tersebut untuk memberi kabar bahwa Allah SWT telah mengampuni dosa orang tuanya karena keta’atan wanita tersebut terhadap suaminya. Wasiat Seorang Ibu Terhadap Putrinya فَائِدَةٌ أَوْصَتْ اِمْرَأَةٌ بِنْتَهَا، فَقَالَتْ اِحْفَظِيْ لِزَوْجِكِ خِصَالًا عَشْرًا يَكُنْ لَكِ ذُخْرًا، الْأَوَّلُ وَالثَّانِيَّةُ الْقَنَاعَةُ وَحُسْنُ السَّمْعِ لَهُ وَالطَّاعَةُ. وَالثَّالِثَةُ وَالرَّابِعَةُ التَّفَقُدُ لِمَوَاقِعِ عَيْنِهِ وَأَنْفِهِ، فَلَاتَقَعُ عَيْنَهُ مِنْكِ عَلَى قَبِيْحِ، وَلَا يَشُمُّ أَنْفَهُ مِنْكِ إِلَّا طَيِّبَ الرَّيْحِ. وَالْخَامِسَةُ وَالسَّادِسَةُ التَّفَقُدُ لِوَقْتِ طَعَامِهِ وَمَنَامِهِ، فَإِنَّ شَدَّةَ الْجُوْعِ مُلْهِبَةٌ، وَتَنْغِصُ النَّوْمِ مَغْضُبَةٌ. وَالسَّابِعَةُ وَالثَّامِنَةُ الْإِحْرَازُ لِمَالِهِ وَالرِعَايَةِ إِلَى حَشَمِهِ وَعِيَالِهِ. وَالتَّاسِعَةُ وَالْعَاشِرَةُ لَا تَعْصِيْنَ لَهُ أَمْرًا وَلَا تُفْشِيْنَ لَهُ سِرًّا، فَإِنَّكِ إِنْ خَالَفْتِ أَمْرَهُ أوْغِرْتِ صَدْرَهُ، وَإِنْ أَفْشِيْتِ سِرَّهُ لَمْ تَأْمَنِيْ غَدْرَهُ، وَإِيَّاكِ ثُمَّ إِيَّاكِ وَالْفَرْحَ بَيْنَ يَدَيْهِ إِذَا كَانَ مُهْتِمًا، وَالْكآبَةَ لَدَيْهِ إِنْ كَانَ فَرْحًا. Perkara ini adalah Faidah dari kejadian wanita tersebut. Ia pun berwasiat kepada Puteri Nya dengan berkata “Peliharalah sepuluh perkara yang menjadi hak suamimu, niscaya akan menjadi bekal untukmu. Qona’ah. Mendengar baik-baik ucapan suami serta ta’atilah. Perhatikan dan periksalah penglihatan dan penciuman suamimu, Jangan biarkan suami memandang mu dengan pandangan tidak suka. Dan jangan biarkan suamimu mencium diri mu kecuali dalam keadaan harum. Periksa dan perhatikan waktu makan suamimu perhatikan dan Periksa waktu tidur suamimu. Menjaga harta suami Janganlah berbuat tidak senonoh terhadap suami dan keluarga suami. Jangan bantah perkataannya selagi hak dan janganlah membicarakan apa yang menjadi rahasianya. Itulah sepuluh perkara yang wajib bagi seorang istri jalankan. Maka janganlah engkau merasa aman dan nyaman karena telah berkhianat padanya. Berikan kebahagian terbaikmu terhadap suamimu ketika ia sedang bersedih/bingung/terpuruk. Dan berilah masukan ketika ia sedang gembira supaya tidak terlalu dalam pemikirannya. Demikianlah Ciri Ciri Wanita Ahli Surga Yang Di Ridhoi Oleh Allah semoga bermanfaat.
Berikut ini adalah sepuluh cara membaca Alkitab dengan wawasan yang menyegarkan di tahun yang baru. 1. Tambahkan sebuah terjemahan baru di rak buku Anda. Jika selama ini Anda hanya membaca satu
Apakah semua wanita itu mulia ? Apakah semua wanita itu baik ? belum tentu. Sebaik baik wanita, semulia mulia seorang wanita adalah wanita muslim yang taat kepada Allah. Bahkan banyak guru kami menjelaskan, apabila kamu hendak memilih seorang wanita yang ingin kau nikahi, dan pilihannya hanyalah 2 yaitu 1 wanita muslim tetapi berparas biasa saja, dan 1 wanita kafir namun berparas cantik maka pilihlah wanita muslim yang berparas biasa saja karena itu akan lebih menenangkan hidupmu. Lalu apakah semua wanita muslimmah itu terbaik menurut Rasulullah ? Banyak hadist yang menjelaskan hal ini, tentu tidak semua wanita muslimmah itu dianggap terbaik menurut Rasulullah, melainkan diantara wanita muslimmah yang terbaik menurut Rasulullah adalah Wanita yang tidak pernah melihat laki laki dan tidak pernah dilihat oleh laki laki Apa maknannya ? Yaitu apabila ada seorang laki laki, perempuan ini tidak penasaran terhadap laki laki tersebut, dan apabila dilihat laki laki perempuan tersebut merasa tidak nyaman dan risih ketika dipandang laki laki yang bukan mahromnnya. masyaallah. Diantara ciri wanita yang terbaik menurut Rasulullah lainnya adalah 1. Wanita yang Menutup Aurat2. Berbusana Syar’i3. Senang Tinggal Di Rumah4. Memiliki Sifat Malu yang Tinggi5. Menjaga Pandangannya 1. Wanita yang Menutup Aurat Aurat adalah hal yang mesti ditutupi oleh seorang wanita dan hanya lelaki yang mahrom saja yang dapat melihatnnya. Aurat wanita itu merupakan seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan menurut pendapat ulama yang paling kuat. Allah subhanahu wa ta’alla berfirman يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al Ahzab 59 2. Berbusana Syar’i Wanita wanita muslimah hendaklah mereka menjaga auratnya dengan berbusana syari, yaitu yang menutupi auratnya kecuali wajah dan telapak tangan. Bukan malah memakaih pakaian yang akan menimbulkan perhatian banyak orang, Allah ta’alla berfirman وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah Al Ahzab 33 Apa itu Tabarruj ? Abu ubaidah menyampaikan, “Tabarruj itu adalah menampakan kecantikan dirinnya terhadap orang lain atau orang yang bukan mahromnya” 3. Senang Tinggal Di Rumah Wanita wanita muslimmah hendaknnya ia senang tinggal dirumah, karena hijab terbaik seorang wanita bukanlah pakaiannya, melainkan adalah rumahnnya. Dari Abdullah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat dengan wajah Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”. HR Ibnu Khuzaimah no. 1685. shahih oleh syaikh al Albani 4. Memiliki Sifat Malu yang Tinggi Sebagaimana dijelaskan pada hadist diatas, wanita terbaik menurut Rasulullah adalah wanita yang tidak pernah melihat laki laki dan tidak pernah dilihat laki laki. Makannya adalah mereka selalu malu, risih apabila di lihat oleh seorang laki laki. Bahkan kata Ustadz Hanan Attaki, Mahkota seorang perempuan adalah “Rasa Malunnya” sedangkan mahkota laki laki adalah “Tanggung Jawabnya”. Semakin pemalu seorang wanita tersebut maka semakin tinggi derajatnnya, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, الْحَيَاءُ لاَ يَأْتِى إِلاَّ بِخَيْرٍ “Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.” HR. Bukhari no. 6117 dan Muslim no. 37 5. Menjaga Pandangannya Wanita wanita muslimmah hendaknnya ia juga senantiasa menjaga pandangannya. Allah subhanahu wa ta alla berfirman وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا “Katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya.” QS. An Nuur 31 Karena awal mula dari segala kemaksiatan dimulai dari melihat hal hal yang salah, maka dari itu wanita wanita sholehah itu senantiasa menjaga dirinnya dari memandang memandang yang salah yang tidak diridhoi oleh Allah. Daftar Pustaka 2014, 21 April. 8 Sifat Wanita Terbaik diakses pada 29 Agustus 2020, dari 2015, 15 November. Bolehkan Wanita Muslimah Memandang Lelaki yang Bukan Mahrom diakses pada 29 Agustus 2020, dari 2017, 26 Januari. Nasehat untuk Kaum Wanita Buya Yahya diakses pada 29 Agustus 2020, dari Originally posted 2020-08-29 100815.
Berikut ini adalah jawaban terbaik terkait dengan pertanyaan Ciri Ciri Wanita Dalam Kitab Fathul Izar. Temukan informasi lainnya yang terkait dengan Ciri Ciri Wanita Dalam Kitab Fathul Izar disini.
Setiap pria di dunia ini pasti menginginkan wanita yang baik sebagai pendamping hidupnya. Dalam Islam selain sebagai penyempurna separuh agamanya, pernikahan juga sebagai tempat untuk membina rumah tangga tidak hanya satu atau dua tahun saja melainkan hingga akhir hayat bahkan dinyatakan bahwa kelak di akhirat kita masih memiliki peluang untuk bisa berkumpul kembali bersama keluarga kita termasuk wanita yang kita nikahi. Termasuk membangun rumah tangga dalam islam yang Allah karena itu, pernikahan bukanlah hal yang main-main. Sebagai seorang pria yang ditakdirkan menjadi seorang pemimpin dalam rumah tangga harusnya mampu untuk memilih wanita yang baik untuk dinikahinya. Wanita yang bukan hanya akan mendampinginya di kehidupan dunia, tetapi juga kehidupan di akhirat kelak atas izin dan ridho Allah SWT. baca juga cara memilih calon pendamping hidup sesuai syariat agamaLantas seperti apakah wanita yang baik untuk dinikahi oleh seorang pria menurut islam?Banyak sekali ciri-ciri wanita tersebut yang telah disebutkan, baik dalam firman Allah SWT Al-Qur’an, sabda Rasulullah SAW Hadits maupun kitab-kitab karangan para ulama yang mengacu kepada kedua sumber tersebut. Berikut beberapa ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut Islam, diantaranyaShalihahWanita shalihah adalah wanita yang taat menjalankan ajaran agamanya, memiliki akhlak mulia serta mampu menjaga dirinya dari berbuatan tercela maksiat. Sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Qur’an…..فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي“……. maka wanita-wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka ….” QS. An-Nisa’ 34Dan juga sabda Nabi Muhammad SAW“Wanita dinikahi karena empat hal; hartanya, nasabnya keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah karena faktor agamanya niscaya engkau beruntung.” HR. Al BukhariDari hadits tersebut meskipun urutan agama terdapat pada urutan terakhir, tetapi Rasulullah SAW tetap merekomendasikannya sebagai faktor yang utama, yang menandakan bahwa wanita yang shalihah memang sangat dianjurkan untuk dan SuburPria mana yang tidak menginginkan wanita yang sayang pada dirinya dan keluarganya? Tentu saja semua pria menginginkan wanita yang penyayang. Dan pria mana yang tidak menginginkan wanita yang bisa melahirkan anak-anaknya kelak? Tentu semua pria menginginkannya. Oleh karena itu, Rasulullah SAW pun menganjurkan kepada kita pria selaku umatnya untuk menikahi wanita yang penyayang dan subur bisa melahirkan“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur karena aku berbangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat.” HR. Abu Dawud, senada dengan An Nasa’i dan Ahmad“Nikahilah ibu-ibu dari anak-anak yaitu wanita-wanita yang bisa melahirkan karena sesungguhnya aku akan membanggakan mereka pada hari kiamat.” HR. AhmadCantikSebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadits pada poin 1 bahwa wanita yang direkomendasikan untuk dinikahi oleh Rasulullah SAW adalah wanita yang cantik. Cantik yang dimaksud di sini dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin bahwa wanita cantik adalah wanita yang memiliki wajah dengan paras cantik, menawan, dan elok untuk Imam Ghazali juga menegaskan bahwa jangan semata-mata karena cantik saja, tetapi juga harus memperhatikan agamanya. Itu artinya agama tetap menjadi faktor pertama yang utama dalam memilih calon pendamping hidup. baca juga cara memilih pendamping hidup dalam islamBaik Nasabnya keturunannyaCiri yang satu ini juga telah disebutkan dalam hadits pada poin 1 bahwa wanita yang direkomendasikan untuk dinikahi oleh Rasulullah SAW adalah wanita karena nasabnya keturunannya. Yang dimaksud keturunan di sini adalah keturunan yang wanita yang berasal dari keluarga yang baik-baik taat menjalankan agamanya karena orang tua atau keluarga yang baik pasti akan mendidik anaknya dengan baik pula termasuk soal agamanya. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Fathul Mu’in karya Syeh Zainuddin bin Abd. Azis Al pekerti muliaWanita yang dimaksud di sini adalah wanita yang memiliki akhlak mulia dalam perbuatan dan tutur katanya. Sebagaimana Rasulullah menjelaskan bahwa wanita yang demikian akan mampu menjaga dan menghindarkan dirinya dari perkataan serta perbuatan yang mampu merendahkannya sebagai seorang dari kerabat dekatWanita yang dimaksud di sini adalah sepupu baik dari ayah maupun ibu. Meskipun sepupu halal untuk dinikahi, namun tidak dianjurkan. Karena secara psikologis dan biologis seorang pria kurang bernafsu dengan wanita yang masih memiliki kekerabatan dengannya sehingga mempengaruhi keturunan yang akan dihasilkan nanti. Di samping itu, juga untuk memperluas tali persaudaraan dan silaturahmi antar sesama. Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Ihya’ maharnyaMemilih wanita yang mahal maharnya adalah hal yang sah-sah saja kalau memang itu layak atau setara dengan wanita yang akan dinikahi. Karena wanita yang baik memang layak untuk itu. Namun, jangan sampai menjadikan mahar sebagai pembeban dalam sebuah pernikahan. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda“Sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang cantik parasnya dan murah maharnya.” HR. Ibnu Hibban dari Ibnu Abbas hadits di atas, kita dapat ambil pelajaran bahwa sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang rela menerima mahar apapun dari pria yang menikahinya dan tentunya mahar tersebut sudah memenuhi syarat secara hukum syar’ hartanyaMenikahi wanita karena hartanya juga direkomendasikan oleh Rasulullah SAW seperti hadits pada poin 1. Maksud di sini bukannya lantas apabila pria menikahi wanita kaya menandakan bahwa dia adalah pria matre’. Tentu saja diharapkan agar tidak lagi terpancing akan kegelamoran dunia semata karena sudah memiliki harta yang berkecukupan dari pihak wanita. Tetapi sebagaimana yang dijelaskan jangan jadikan ini sebagai prioritas utama, agamalah yang harus tetap menjadi faktor pertama yang atau SekufuSetara atau sekufu yang dimaksud adalah sederajat. Artinya dianjurkan menikahi wanita yang sederat dengannya. Ciri ini mengajarkan kita untuk bisa sadar diri, sadar akan siapa diri kita sebenarnya. Contohnya adalah pria biasa rakyat berkhayal untuk menikahi wanita seorang putri raja. Hal itu memang bisa saja terwujud apabila sudah kehendak Tuhan alangkah baiknya bahwa mencari wanita yang sederajat saja daripada nanti tidak berjodoh, malah hanyut dalam sebuah khayalan semata. Hal ini juga direkomendasi oleh Rasulullah SAW dalam hadits beliau yang berbunyi“Pandai-pandailah memilih untuk tempat seperma kalian. Nikahilah wanita-wanita yang setara dan nikahkanlah mereka.” HR. Sunan Ibnu MajahMasih gadis atau perawanCiri ini sangat diutamakan bagi para pria yang belum pernah menikah sebelumnya. Meskipun juga tidak dilarang bagi pria yang sudah pernah menikah sekalipun. Yang dimaksud gadis atau perawan tentunya bukan karena mengeluarkan darah keperawanan di saat hubungan intim yang pertama, tetapi wanita yang belum pernah melakukan hubungan persetubuhan masalah darah keperawanan bisa keluar kapan saja meskipun belum pernah melakukan persetubuhan karena lapisan pelindung dari darah tersebut bisa saja sewaktu-waktu pecah disebabkan sebuah benturan, seperti pria yang belum pernah menikah dianjurkan demikian? Tiga faktor penyebabnya adalahDia akan sangat menyayangi suaminya, lebih mengutamakan cintanya kepada suami daripada yang pria akan semakin cinta karena sifat dasar pria yang tidak suka kalau pasangan wanitanya tersentuh orang yang masih gadis memiliki kerinduan akan kehadiran suami pertamanya, yang pada dasarnya cinta yang dalam itu terjadi pada cinta ini dijelaskan secara lengkap pula di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut Islam. Semoga kita bisa mendapatkan wanita yang demikian sebagai pendamping hidup kelak. Amin. Wallahu a’lam bish shawab.
Sekarang kita bahas cara mengatasi orang munafik menurut Rasulullah, yang bisa kita jadikan acuan dalam menyikapinya. Ada 3 cara Rasulullah mengatasi orang munafik, antara lain: 1. Al -I’Rodh (Berpaling) فاعرض عنهم. Orang munafik biasanya orang yang tidak kokoh pendiriannya.
Ilustrasi ciri-ciri wanita dalam Kitab Fathul Izhar. Foto ShutterstockKitab Fathul Izhar adalah kitab yang membahas tentang adab pernikahan dan berumah tangga, termasuk soal etika bercinta. Kitab ini ditulis oleh KH. Abdullah Fauzi, seorang ulama Indonesia asal Pasuruan, Jawa judul lengkap Fathul Izar Fi Kasyfil Asror li Awqaatil Hirts Wa Khilqatil Akbar, kitab ini dapat menjadi panduan bagi pasangan pengantin yang baru menikah. Pasalnya, bahasan utama Kitab Fathul Izhar adalah hal-hal yang berhubungan dengan hubungan seks yang diajarkan dalam buku Wejangan Pengantin Anyar dan Terjemah Fathul Izar karya Firman Arifandi, Lc., MA, topik yang dibahas dalam kitab meliputi waktu yang tepat untuk bercinta, adab dan tata cara melakukannya, doa seputar jima’, hingga rahasia di balik penciptaan itu, ciri-ciri wanita pun turut dibahas dalam kitab ini. Bagaimana ciri-ciri wanita dalam Kitab Fathul Izhar? Simak informasinya berikut Wanita dalam Kitab Fathul IzharIlustrasi wanita. Foto UnsplashDalam Kitab Fathul Izhar, bentuk bibir, dagu, alis, hidung, telinga, hingga betis menggambarkan hasrat seksual seorang wanita. Dikutip dari buku Terjemah Kitab Fathul Izar Menyelami Rahasia Seksologi dalam Islam yang diterjemahkan Bahrudin Achmad, berikut ciri-ciri wanita dalam Kitab Fathul Izhar berdasarkan penampilan fisiknyaMulut yang kecil menandakan kewanitaan atau vagina yang yang tebal menandakan kewanitaan yang yang tipis menandakan kewanitaan yang bibir bagian bawah tipis, pertanda kewanitaannya yang mancung merupakan pertanda bahwa wanita tersebut tidak begitu berhasrat untuk kedua betisnya tebal dan keras, artinya wanita itu memiliki birahi yang besar untuk melakukan hubungan yang tampak bercelak dan lebar adalah pertanda rahim yang mulut atau lidahnya sangat merah, pertanda kewanitaannya Wanita dalam Kitab Fathul Izhar yang DihindariIlustrasi ciri-ciri wanita dalam Kitab Fathul Izhar. Foto UnsplashSelain menjelaskan ciri-ciri wanita berdasarkan penampilan fisiknya. Kitab Fathul Izar juga menjelaskan karakter wanita yang harus dihindari dan tidak dinikahi. Di antaranya sebagai berikutWanita yang sangat pendek tubuhnyaWanita yang sangat tinggi postur tubuhnyaWanita yang tidak produktif mandulWanita yang bengis judesWanita yang berlebihan dan borosWanita yang bertangan panjang suka mengambil barang sembaranganWanita yang suka berhias ketika keluar rumahWanita janda yang diceraikan suaminyaApa isi dari kitab Fathul Izar?Siapa pengarang Kitab Fathul Izar?Bagaiimana ciri-ciri wanita menurut Kitab Fathul Izhar?
Dikutip dari kitab ‘Nasoihul Ibad’, berikut ciri-ciri orang yang beriman: 1. At-Takwa: Menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan yang Allah SWT berikan. Contoh: Orang yang suka menjalankan puasa Senin-Kamis. 2. Al-Hayyu: Orang beriman yang mempunyai malu. Contoh: Malu untuk berbuat maksiat. 3. As-syukru: Orang beriman yang selalu Pertanyaan Saya ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan menikah dengan wanita baik-baik dari kalangan Ahlul Kitab; Kristen dan Yahudi. Apakah menyentuh dan mencium menyebabkan terlarangnya menikah dengan wanita Ahlul Kitab? Saya telah membaca dalam jawaban anda bahwa seorang muslim wajib menikahi wanita baik-baik . Apakah hal ini hanya berlaku bagi wanita Ahli Kitab atau mencakup semua wanita muslimah? Apakah menyentuh dan mencium masuk dalam pemahaman wanita baik-baik? Apa pesan anda terhadap para pemuda muslim yang meyakini bahwa persentuhan sebelum menikah adalah perkara penting? Teks Jawaban Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari berkata dalam kitab Jami’ul Bayan An Ta’wil Aayil Quran’ 8/165 menjelaskan tentang defnisi wanita muhshanah wanita baik-baik, “Maksudnya adalah wanita yang membentengi dirinya dari perbuatan nista, adapula yang mengatakan jika sang wanita tersebut menjaga kemaluannya dari perbuatan firman Allah Ta’ala, ومريم ابنة عمران التي أحصنت فرجها سورة التحريم 12 “Dan ingatlah Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya.” SQ. Maryam 12 Maknanya adalah dia menjaga kehormatannya dari keragu-raguan dan mencegahnya dari perbutan tercela. Kemudian dia menyebutkan beberapa pendapat tentang penafsiran firman Allah Ta’ala, من المؤمنات والمحصنات من الذين أوتوا الكتاب من قبلكـم سورة المائدة 5 dan Dihalalkan mangawini wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al kitab sebelum kamu,” SQ. Al-Maidah 5. Di antara yang dia sebutkan adalah, Sebagian lainnya berkata bahwa yang dimaksud firman Allah tersebut adalah wanita baik-baik dari kalangan beriman dan wanita baik-baik dari kalangan ahli kitab sebelum kalian. Maksudnya wanita yang menjaga kehormatannya dari penganut kedua agama tersebut, baik dia budak ataupun wanita merdeka. Maka, mereka yang menafsirkan demikian membolehkan menikahi wanita taat beragama berdasarkan ayat ini dan mengharamkan menikahi wanita pelacur baik dari kalangan beriman atau ahli kitab.” Kemudian beliau menyebutkan beberapa atsar yang menjadi dalil pendapat ini. Beliau juga berkata, “Kemudian ahli tafsir berbeda pendapat terkait dengan hukum dalam firman-Nya, والمحصنات من الذين أوتوا الكتاب من قبلكم سورة المائدة 5 dan Dihalalkan mangawini wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al kitab sebelum kamu,” SQ. Al-Maidah 5. Apakah bersifat umum atau khusus? Sebagian berpendapat bahwa ayat ini bersifat umum bagi seluruh wanita yang menjaga kesucian dirinya. Karena yang dimaksud Al-Muhshanat adalah wanita yang menjaga kehormatan dirinya. Seorang muslim boleh menikah semua wanita merdeka atau budak ahli kitab, baik kafir harbi terlibat peperangan atau dzimmi hidup damai di bawah pemerintahan muslim. Mereka berdalil dengan firman Allah Ta’ala, والمحصنات من الذين أوتوا الكتاب من قبلكم سورة المائدة 5 dan Dihalalkan mangawini wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al kitab sebelum kamu,” SQ. Al-Maidah 5. Yang dimakud adalah wanita baik-baik yang menjaga kehormatannya dari kalangan mereka, siapapun mereka. Ini pendapat mereka yang mengatakan bahwa al muhshanat adalah wanita baik-baik yang menjaga kehormatannya. Yang lainnya berkata, “Yang dimaksud adalah wanita ahli kitab yang memiliki perjanjian damai dengan kaum muslimin. Beliau pun menyebutkan syarat penting untuk menikahi wanita ahli kitab yang harus dicermati dan diperhatikan setiap muslim serta siapa saja yang ingin menikah dengan mereka di negeri kafir. Syarat tersebut adalah; Berada dalam kondisi tidak adanya kekhawatiran anak-anak akan dipaksa menjadi kafir.” Di antara praktek yang paling jelas dalam masalah ini di masa kita sekarang adalah hendaknya dia tidak berada di negara kafir yang menerapkan aturan yang memaksa seorang muslim untuk mendidik anaknya berdasarkan agama kafir, misalnya dengan dipaksa memberikan pelajaran Nashrani misalnya atau dibawa ke gereja pada hari Ahad, atau adanya UU bagi wanita kafiir yang membolehkannya sesuai keinginannya membawa dan mendidik anaknya dengan pendidikan agama kaumnya. Atau semacamnya. Kitab mohon keselamatan kepada Allah dan berlindung dari kehinaan. Syekh As-Sa’di berkata dalam tafsirnya, 1/458, "وأحل لكم" dihalalkan bagi kalian maksudnya adalah para wanita yang menjaga kehormatannya dari kalangan wanita beriman dan dari kalangan ahli kitab sebelum kalian, maksudnya adalah dari kalangan Yahudi dan Nashrani. Ayat ini mengkhususkan firman Allah Ta’ala, ولا تنكحوا المشركات حتى يؤمن سورة البقرة 221 “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.” SQ. Al-Baqarah 221. Adapun wanita-wanita yang tidak menjaga kehormatan dirinya dari perbuatan zina, maka mereka tidak boleh dinikahi, apakah dia wanita muslimah atau wanita ahli kitab sebelum mereka bertaubat. Berdasarkan firman Allah Ta’ala, الزاني لا ينكح إلا زانية أو مشركة سورة النور 3 “Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik.” SQ. An-Nur 3. Wallahu ta’ala a’lam.
10. Perbesar. Ilustrasi Berdoa (Sumber Foto: Pixabay) Liputan6.com, Jakarta Keimanan seseorang bisa dilihat dari adanya 10 ciri-ciri orang beriman. Iman merupakan hal mutlak yang harus dimiliki setiap sesorang Muslim. Tanpa adanya keimanan, segalanya hanyalah kosong dan tidak akan berarti. BACA JUGA: Top 3 Islami: Respons Ning Nila saat Gus
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID KtFizyTX-vmetO6F-UCpzOVev07CTenImg4N1F_OBVu5xT7VwXmVjA== Dari Segi Topik, Berikut ini Ciri-ciri Kaum Wahabi: Melarang Tradisi Tahlilan. Menyesatkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Melarang bertawasul kepada orang yang tidak hadir, terlebih yang meninggal dunia. Membid'ahkan tradisi-tradisi keagamaan seperti Yasinan, Shalawatan, Selametan, Haul dll.

JAKARTA – Alquran menjelaskan gambaran perempuan shaleh yang terpelihara iman dan akhlaknya. Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace ICRP Prof Dr Siti Musdah Mulia dalam buku berjudul Kemuliaan Perempuan dalam Islam menjelaskan beberapa perempuan memiliki keteguhan iman, tidak berbuat syirik, dan terjaga kemuliaan akhlaknya. Ini termasuk tidak berdusta, tidak mencuri, tidak berzina, dan tidak menelantarkan anak-anak. Allah berfirman dalam surat Al-Mumtahanah ayat 12يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا جَاۤءَكَ الْمُؤْمِنٰتُ يُبَايِعْنَكَ عَلٰٓى اَنْ لَّا يُشْرِكْنَ بِاللّٰهِ شَيْـًٔا وَّلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِيْنَ وَلَا يَقْتُلْنَ اَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِيْنَ بِبُهْتَانٍ يَّفْتَرِيْنَهٗ بَيْنَ اَيْدِيْهِنَّ وَاَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِيْنَكَ فِيْ مَعْرُوْفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ“Wahai Nabi! Apabila perempuan-perempuan yang mukmin datang kepadamu untuk mengadakan baiat janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Kedua, perempuan bijaksana dalam mengambil keputusan dan memiliki kemandirian politik al-istiqlal al-siyasah seperti figur Ratu Balqis dari Kerajaan Saba’ sebagaimana Allah berfirman dalam surat An-Naml ayat 23اِنِّيْ وَجَدْتُّ امْرَاَةً تَمْلِكُهُمْ وَاُوْتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَّلَهَا عَرْشٌ عَظِيْمٌ“Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar.”Ketiga, perempuan memiliki kemandirian ekonomi al-istiqlal al-iqtishadi seperti figur perempuan pengelola peternakan dalam kisah Nabi Musa di wilayah Madyan. Allah berfirman dalam surat Al-Qashash ayat 23وَلَمَّا وَرَدَ مَاۤءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ اُمَّةً مِّنَ النَّاسِ يَسْقُوْنَ ەۖ وَوَجَدَ مِنْ دُوْنِهِمُ امْرَاَتَيْنِ تَذُوْدٰنِۚ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا ۗقَالَتَا لَا نَسْقِيْ حَتّٰى يُصْدِرَ الرِّعَاۤءُ وَاَبُوْنَا شَيْخٌ كَبِيْرٌ“Dan ketika dia sampai di sumber air negeri Madyan, dia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang memberi minum ternaknya, dan dia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang perempuan sedang menghambat ternaknya. Dia Musa berkata, “Apakah maksudmu dengan berbuat begitu?” Kedua perempuan itu menjawab, “Kami tidak dapat memberi minum ternak kami, sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan ternaknya, sedang ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usianya.”Keempat, perempuan memiliki keteguhan iman dan bisa menentukan pilihan pribadi al-istiqlal al-syakhshi. Sikap ini dicontohkan oleh istri Firaun bernama Asiyah binti Muzahim yang sangat menolak kezaliman. Allah berfirman dalam surat Al-Tahrim ayat 11وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا امْرَاَتَ فِرْعَوْنَۘ اِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِيْ عِنْدَكَ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَنَجِّنِيْ مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهٖ وَنَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَۙDan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Firaun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim,”Terakhir, Allah menggambarkan perempuan yang menjaga kesucian diri dan berani mengambil sikap oposisi atau menentang pendapat orang banyak karena yakin bahwa pendapatnya benar. Ini seperti dicontohkan oleh ibunda Nabi Isa, Maryam binti Imran. Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 12وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرٰنَ الَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهِ مِنْ رُّوْحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهٖ وَكَانَتْ مِنَ الْقٰنِتِيْنَ ࣖ ۔“dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh ciptaan Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat.”

Ciri Istri Shalehah: Taat dan bertaqwa kepada Allah SWT. Nabi Muhammad ﷺ bersabda yang artinya; “Wanita dinikahi karena empat hal yakni karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka dapatkanlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari). 1. Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Taat Kepada Allah Swt dan Suaminya2. Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Wanita Penghuni Surga Selalu Menjaga Salatnya3. Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Melindungi Diri dari Perbuatan Zina4. Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Wanita Penghuni Surga adalah Mereka yang Sabar5. Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Selalu Memiliki Prasangka yang Baik6. Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Wanita Penghuni Surga Selalu Menjaga Aib Keluarga SAHABAT Islampos, ada beberapa ciri-ciri wanita penghuni surga. Surga merupakan tempat terindah untuk orang-orang beriman nantinya. Semua orang pasti menginginkan surga-Nya. Apalagi, ada banyak ayat yang mengisahkan tentang kenikmatan surga yang tidak bisa dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Namun, tentu saja, ada banyak tantangan sendiri untuk masuk surga. Terutama tantangan bagi para wanita. Meskipun begitu, Allah sudah menjanjikan surga untuk para wanita shalehah. Lantas apa saja ciri-ciri wanita penghuni surga? Inilah ciri-ciri wanita penghuni surga 1 Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Taat Kepada Allah Swt dan Suaminya Kriteria wanita penghuni surga yang pertama tentunya harus taat kepada Allah Swt dan tidak menyekutukan-Nya. Selanjutnya, seorang wanita salihah juga harus sepenuhnya beriman kepada malaikat, kitab-kitab, para Rasul, hari kiamat, serta qada dan qadar-Nya. BACA JUGA 2 Pendapat tentang Boleh Tidaknya Wanita I’tikaf di Rumah Jika seorang wanita telah bersuami, maka ia pun diharuskan untuk taat kepada suaminya. Dengan melakukan adab-adab di atas, istri yang senantiasa taat dan berbakti kepada suami juga memiliki keutamaan. Seperti firman Allah dalam Alquran surat An-Nisa ayat 34. “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Dalam surat tersebut menjelaskan bahwa suami adalah pemimpin istri dan keluarganya. Mereka mengurus berbagai keperluan para istri, memberikan nafkah, dan memimpin mereka. Foto Freepik Wanita-wanita yang salehah akan senantiasa taat kepada Allah, patuh kepada suami dan menjaga hak-hak suami mereka. Al Auud ala Zawjiha memiliki makna seorang wanita yang selalu kembali pada suaminya. Maksudnya, ketika ada hal apa pun, ia selalu berusaha mengutamakan suaminya. Seorang wanita yang memiliki sikap Al Auud ala Zawjiha pun tak akan ragu untuk meminta maaf terlebih dahulu kepada suaminya. Dengan memenuhi syarat pertama ini, maka akan terbukalah jalan yang lebih mudah bagi para wanita untuk masuk surga. 2 Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Wanita Penghuni Surga Selalu Menjaga Salatnya Melaksanakan ibadah salat lima waktu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah. Tentu saja ini menjadi syarat yang mutlak. Menjaga salat adalah salah satu hal yang akan membawa kita ke surga-Nya. Apalagi bagi seorang wanita muslim, menjaga salat bisa menjadi jalan yang mempermudah untuk menjadi penghuni surga. Hal ini pun dijelaskan dalam hadis berikut “Jika seorang wanita selalu menjaga salat lima waktu, juga berpuasa sebulan di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dari perbuatan zina, dan taat kepada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, Masuklah ke surga melalui pintu mana pun yang engkau suka’.” HR Ahmad, Sahih 3 Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Melindungi Diri dari Perbuatan Zina Ciri wanita penghuni surga selanjutnya ini masih berkaitan dengan hadis sebelumnya. Bagi kaum hawa yang ingin menjadi penghuni surga, maka harus senantiasa menjaga dirinya dari perbuatan zina. Foto Freepik Larangan untuk mendekati zina ini pun sudah diterangkan dengan tegas oleh Allah Swt dalam ayat berikut ini “Dan Janganlah Kalian Mendekati Zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” QS. Al-Isra 32. Karena itulah, islam menganjurkan wanita agar menjaga rasa malu mereka, menghindari berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim, dan perbuatan yang mengundang fitnah lainnya. 4 Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Wanita Penghuni Surga adalah Mereka yang Sabar wanita penghuni surga harus sabar dan rajin sholat Seorang wanita yang ingin masuk surga juga harus meneladani seluruh sikap dan sifat Nabi Saw. Salah satunya yaitu memiliki sifat sabar. Sabar secara sederhana berarti menerima segala takdir Allah dengan lapang dada sekaligus tetap bertawakal kepada-Nya. BACA JUGA 4 Lelaki Masuk Neraka karena Seorang Wanita 5 Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Selalu Memiliki Prasangka yang Baik Prasangka buruk atau suudzon adalah sifat setan dan awal dari berbagai penyakit karena itu sifat ini harus dihindari dan kita harus senantiasa memiliki prasangka yang ini pun sudah dijelaskan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 12. “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk kecurigaan, karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. Dan janganlah sebagian kalian mencari-cari keburukan orang dan menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” Jadi, seorang wanita salihah harus senantiasa berprasangka baik pada siapa pun, termasuk pada suaminya. Foto Pinterest 6 Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga Wanita Penghuni Surga Selalu Menjaga Aib Keluarga BACA JUGA Inilah Batasan Aurat Wanita Di dalam Islam, aib adalah sesuatu yang harus ditutupi dan tak boleh diumbar apalagi disebarluaskan. Aib diri sendiri, aib pasangan, hingga aib keluarga harus selalu dijaga dan ditutupi sebaik mungkin. Menjaga aib suami berarti melindungi kehormatan diri dan keluarga. Tentunya, wanita yang pandai menutupi aib suami dan aib keluarga pun sangat dicintai Allah Swt. Sebagaimana firman Allah SWT “… mereka istri-istrimu merupakan pakaian bagimu dan kamu merupakan pakaian bagi mereka…,” QS Al-Baqoroh 187 Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa pasangan diibaratkan pakaian, yang sepatutnya bertugas untuk saling menutupi dan saling menjaga. Jika istri membuka aib pasangannya, sama saja dia sedang menelanjangi diri. Istri shalehah harus tetap menjaga aib suami sebagai bagian dari menjalankan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Wanita yang pandai menjaga aib maka ganjarannya adalah surga. [] Kitab-Kitab. Menurut Ash' Shiddieqy, Abu Hanifah tidak menulis bukunya sendiri, melainkan murid-muridnya yang menuliskannya. Muridnya yang pertama kali menulis kitab atau buku Abu Hanifah adalah Abu Yusuf. Salah satu bukunya berjudul Risalah Al-Charadj, kitab tersebut menjelaskan dan menguraikan tentang perihal upeti. Sayangnya kebanyakan buku Semua laki-laki pasti ingin memiliki istri sholehah. Begitu juga, semua wanita pasti ingin menjadi wanita sholehah. Semua orang ingin menjadi orang yang baik. Betulkan?! Lalu, seperti apakah wanita sholehah itu? Nah, tulisan ini memuat tentang hadits wanita sholehah. Mulai dari ciri-cirinya sampai keuntungannya jika memiliki istri sholehah. Sumber foto bahiyatud_diana_ulya Inilah 5 hadits tentang wanita sholehah tersebut Wanita Sholehah adalah Perhiasan Dunia dan Akhirat الدُّنيا كلُّها متاعٌ، وخيرُ متاعِ الدنيا المرأةُ الصالحةُ “Semua yang ada di dunia ini adalah kesenangan. Dan sebaik-baiknya kesenangan di dunia adalah wanita sholehah” HR. Imam Muslim Hadits tentang wanita sholehah ini mengajarkan bahwa dunia ini hanya sementara. Suatua saat akan fana. Kita pun juga pasti meninggalkannya. Oleh karenanya, semua kenikmatan yang ada dunia ini tidak apa-apanya. Juga, tidak perlu terlalu mengejarnya. Wanita sholehah memang salah satu perhiasan dan kesenangan. Akan tetapi, wanita sholehah tidak sama dengan yang lain. Sebab, memadu kebahagiaan bersama wantia sholehah itu tidak hanya berhenti di dunia saja. Kebahagiaan bersama wanita sholehah akan berlanjut sampai akhirat. Imam al-Munawi menulis dalam kitabnya, Fayd al-Qadîr saat menjelaskan hadits tentang wanita sholehah ini bahwa wanita sholehah mendapat rida dan dicintai oleh Allah. Kenapa? Karena wanita sholehah menyebabkan suaminya tejaga dari perkara haram zina dan semacamnya. Wanita sholehah pulalah yang membantunya dalam urusan dunia mapun akhirat. Imam at-Thibi juga mengatakan, hadits tentang wanita sholehah ini mengajarkan kepada kita, wanita yang tidak sholehah adalah sejelek-jeleknya perhiasan dan kesenangan di dunia. Wanita Sholehah Itu Menyempurnakan Separuh Agama من رزقه الله امرأة صالحة ، فقد أعانه على شطر دينه ، فليتق الله في الشطر الثاني “Barangsiapa yang direzekikan kepadanya wanita sholehah, maka Allah telah menolongnya atas separuh agamanya. Maka takutlah kepada Allah atas separuh yang lain.” HR. Imam Hakim Cobaan paling besar di dunia ini adalah cobaan yang mengenai syahwat perut dan syahwat farji. Dua hal ini dapat menjerumusukan banyak manusia ke dalam maksiat. Nah, hadits tentang wanita sholehah yang kedua ini menjelaskan, suami yang mendapatkan istri sholehah maka dia sudah menyempurnakan separuh agamanya. Sebab, dia sudah bisa menekan salah satu syahwat yang sangat berhabaya syahwat farji. Oleh karenanya, tugasnya kemudian adalah berhati-hati pada cobaan yang kedua. Yaitu, cobaan yang berhubungan dengan syahwat perut. Begitulah penjelasan Imam al-Munawi ketika menjelaskan hadits tentang wanita sholehah tersebut dalam kitab Taisir Bi Syarh Jâmi as-Shaghîr. Sebenarnya, wanita yang tidak sholehah bisa juga memadamkan syahwat suaminya. Hanya saja, wanita yang tidak sholehah bisa saja malah menjerumuskan suami pada kerusakan dan keharaman yang lain. Wanita Sholehah Sayang pada Anaknya dan Setia pada Suaminya خَيْرُ نِسَاءٍ رَكِبْنَ الْإِبِلَ صَالِحُ نِسَاءِ قُرَيْشٍ أَحْنَاهُ عَلَى وَلَدٍ فِي صِغَرِهِ وَأَرْعَاهُ عَلَى زَوْجٍ فِي ذَاتِ يَدِهِ “Sebaik-baiknya perempuan yang menunggang unta adalah wanita sholehah dari orang Quraisy. Dia lebih sayang kepada anak di saat masih kecil dan lebih menjaga pada harta yang dimiliki suami lebih baik dalam bergaul dengan suaminya.” HR. Imam Bukhari Yang dimaksud “perempuan yang menunggang unta” dalam hadits tentang wantita sholehah ini adalah perempuan Arab. Dengan demikian, pengertian hadits ini adalah sebaik-baiknya wanita Arab adalah wanita quraisy yang sholehah. Wanita quraisy menjadi wanita terbaik menurut Imam al-Mahlab yang dikutip oleh Imam Ibnu Bathal ialah karena dua hal. Pertama, sayang pada anaknya di saat dia masih kecil. Rasa sayang ini ditunjukkan dengan memperhatikannya dan menjaga pendidikannya. Kedua, setia pada suami. Kesetiaan ini ditunjukkan dengan menjaga diri dari jemahan lelaki lain. Juga, membelanjakan harta suaminya dengan baik. Tidak menghambur-hamburkan dan tidak boros. Hadits ini memang berbicara tentang perempuan Arab, akan tetapi juga mencakup pada perempuan selain Arab. Sebab yang menjadi kata kunci adalah “wanita sholehah”. Artinya, siapa pun wanitanya, jika dia sayang pada anaknya, cinta dan setia pada suaminya, maka dia perempuan terbaik. Dia termasuk dalam hadits tentang wanita sholehah yang ketiga ini. Oea, termasuk ciri-cirinya sayang anak adalah tidak menikah lagi selagi anaknya masih kecil. Ini menurut Imam al-Munawi. Wanita Sholehah Jika Dipandang Bikin Bahagia, Jika Ditinggal Selalu Setia خير النساء من تسرك إذا أبصرت وتطيعك إذا أمرت وتحفظ غيبتك في نفسها ومالك “Sebaik-baiknya perempuan wanita sholehah adalah dia yang menentramkanmu ketika kamu melihatnya, menaatimu ketika kamu memerintahnya, dan menjaga diri serta hartamu saat kamu tiada.” Hadits tentang wanita sholehah yang keempat ini disebutkan dalam kitab al-Jâmi as-Shaghîr, karya Imam as-Suyuthi. Imam al-Munawi mengatakan dalam at-Taisir, hadits tentang wanita sholehah ini sanadnya hasan. Hadits ini juga menjelaskan ciri-ciri wanita sholehah. Ciri-ciri wanita sholehah menurut hadits ini ada tiga Pertama, ketika suaminya memandangnya, maka wanita itu membuatnya bahagia. Jadi, wanita sholehah itu murah senyum pada suaminya. Wajahnya berseri-seri. Pokoknya pas ngelihat dia, bikin adem gitu. Kalau bukan suaminya? Ya tidak. Sebab, dia tidak berhak. Kedua, taat pada suami. Asalkan bukan dalam maksiat. Ketiga, setia pada suami dan amanah terhadap tanggung jawab yang diberikan oleh suami. Seperti dalam masalah mengelola harta suami. Tiga cirikhas yang digambarkan dalam hadits tentang wanita sholehah ini sangat sempurna untuk melukiskan kebahagiaan rumah tangga. Sebaliknya, jika istri tidak nyaman dipandang, tidak mau diberi masukan, maunya membantah terus, ditambah lagi tidak setia, maka kepahitan hidup yang akan dirasakannya. Wanita yang tida sholehah itu membahayakan suami. Apa lagi ketidak sholehahan itu dalam masalah kesetiaan. Jika istri tidak setia, alias mau dijemah laki-laki lain, maka suami dibenterukan dengan dua pilihan. Pertama, dia akan dimakan api cemburu. Tentu, cemburu adalah salah satu yang membuat hati panas. Kedua, tidak cemburu. Berarti dia laki-laki yang lemah agamanya. Hal ini juga membahayakan suami di akhirat. Oleh karenanya, maka tak heran jika Rasulullah berkata, wanita sholehah adalah kebahagiaan. Rasulullah bersabda أربعٌ مِن السَّعادةِ المرأةُ الصَّالحةُ والمسكَنُ الواسعُ والجارُ الصَّالحُ والمركَبُ الهنيءُ، وأربعٌ مِن الشَّقاوةِ الجارُ السَّوءُ والمرأةُ السَّوءُ والمسكَنُ الضَّيِّقُ والمركَبُ السَّوءُ “Empat perkara termasuk dari kebahagiaan; wanita istri sholehah; tempat tinggal yang luas; tetangga yang baik; dan kendaraan yang tenang. Dan empat perkara termasuk dari kemalangan; tetangga yang buruk; istri yang buruk; tempat tinggal yang sempit; dan kendaraan yang buruk.” HR. Imam Ibnu Hibban Baca juga 6 Hadits Tentang Keharusan Memuliakan Perempuan Pilihalah Jodoh yang Baik Agamanya! Jika Mencintaimu, Dia akan Memuliakanmu. Jika Tidak Mencintaimu, Dia Tidak akan Menyakitimu Itulah hadits tentang wanita sholehah. Yang jelas, tidak ada wanita yang sempurna. Pun pula tidak ada suami yang sempurna. Kita ciyeh kita.. hehehe memang tidak harus mendapatkan pasangan yang sempurna, tapi pasangan yang bisa saling menyempurnakan. Dan yang paling penting adalah bagaimana kita saling berpegangan tangan agar menjadi suami yang saleh dan istri sholehah. Semoga! .
  • 2k5vw943r8.pages.dev/431
  • 2k5vw943r8.pages.dev/165
  • 2k5vw943r8.pages.dev/160
  • 2k5vw943r8.pages.dev/418
  • 2k5vw943r8.pages.dev/274
  • 2k5vw943r8.pages.dev/315
  • 2k5vw943r8.pages.dev/260
  • 2k5vw943r8.pages.dev/151
  • kitab yang menjelaskan ciri ciri wanita